TAWARAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
TAWARAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Tawaran pemikiran Ki
Hajar Dewantara dasar tentang pendidikan dalam bahasa Jawa
atau yang wajib untuk pahami yaitu ada tiga.
1. Penataan istilah
(tetep, antep, dan mantep)
2. Kendel, Kandel, Bandel
(ngandel, kandel, bandel.
3. Neng, ning, nung, nang
Istilah-istilah
pendidikan menurut KH. Dewantara tersebut yaitu :
1. Tetep, Antep, Mantep
Diangkat
dari “mind” atau pikiran atau berpikir. Pikiran itu adalah berpikir. Berpikir
itu perasan dari akal, dan alat untuk memeras itu adalah akal dan sari-sarinya
ataupun kita mendapatkan sari-sari atau ampasnya itu tergantung pengeluaran dan
kita ingin mendapatkan sari atau ampasnya. berasal dari keteguhan berpikir
atau ketetapan berpikir. Sebagai manusia yang memiliki akal sebaiknya kita
harus memiliki keteguhan berpikir untuk memicu kualitas diri
kita. Kata antep sendiri memiliki arti berbobot. Pikiran itu merupakan sebuah
perasaan yang muncul berasal dari akal. Akal merupakan sebuah alat untuk
memeras suatu pemikiran atau pengetahuan dan objek yang ingin diperas atau
disaring namanya adalah pikiran, pikiran itulah yang menentukan. Serta
sari-sarinya (hasil) atau ampasnya tergantung dari cara pengelolaannya. Dan akal yang ada pada diri manusia tidak hanya ada di
dalam kepala saja, namun akal juga berada dalam
hati, dan menjadi satu dengan hati
2. Ngandel, Kandel,
Kendel, dan Bandel
Bahwa
percaya akan memberikan pendirian yang tegak, maka kendel (berani), bandel
(ampuh). Bandel artinya tidak mudah rusak, keropos, tidak lembek, ampuh
mentalnya. Kendel dan bandel nantinya akan menyusul sendiri dari sifat ngandel
dan kandel tadi.
3. Neng, Ning, Nung, Nang
Diambil
dari kata “Kun Fayakun”. Ning sendiri berarti panggon atau sutau yang meruang,
dan dapat diartikan sebuah air. Neng memiliki arti mencari jalan keluar atau
mencari jalan fkiranmu.
Adapun beberapa ungsi
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Pendidikan sebagai
proses transformasi budaya
Merupakan
kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam
realitanya, masalah yang dihadapi sekarang banyak generasi muda yang bersikap
acuh dengan budaya yang telah ada. Dalam hal ini generasi muda bukan hanya
sebagai generasi pewaris, tetapi juga menjadi generasi penerus, artinya bukan
hanya secara pasif menerima dan melanggengkan warisan budaya melainkan secara
aktif juga memilih dan mengembangkannya.
2. Pendidikan sebagai
proses pembentukan pribadi
Merupakan
kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian
(jatidiri) peserta didik, yang memiliki identitas (ciri khas, tanda khusus) dan
integritas (keutuhan, kedewasaan)
3. Pendidikan sebagai
proses penyiapan warga Negara
Merupakan
kegiatan terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga Negara yang
baik. Norma (ukuran) warga negara yang baik bagi bangsa Indonesia adalah
Pancasila (sebagai kepribadian, falsafah, ideologi, dan moral bangsa).
4. Pendidikan sebagai
proses penyiapan tenaga kerja
Merupakan
kegiatan membimbing peserta didik hingga memiliki bekal untuk bekerja.
Pembekalan tersebut terwujud dalam pembentukan pengetahuan (kognitif, pemikiran
rasio, ingatan, intelektual ; sebagai fungsi belahan otak kiri), emosional
(afektif, rasa seni dan keindahan, kreativitas; sebagai fungsi belahan otak
kanan), sikap (konatif, keinginan, kehendak, motivasi, ketekunan, mentalitas,
kesehatan rohani atau batin), dan keterampilan (psikomotorik, ketangkasan,
keperigelan, kecekatan, kesigapan, kesehatan fisik). Penyiapan tenaga kerja
terlaksana dalam pendidikan prajabatan (preservice) dan pendidikan dalam
jabatan (inservice).
Komentar
Posting Komentar